CERITA DI MUSIM HUJAN
“kamu bisa alat musik
apa din?” tanya sesosok orang dengan aura dingin
“akh... aku..”
(ekspresi bingung)”
“apa?”
“akh.. itu, aku bisa itu.
Maksudku aku bisa menyanyi”
“selain itu”(dengan
ekspresi cuek)
“akh,, aish.. aku
bisa. Akh aku bisa maen itu”(menunjuk suling)
“ahh.. oke. Setidaknya
kamu bisa memainkan salah satu alat musik “ (ekspresi datar)
“iya”
Akhirnya kami memulai
latihan meskipun dengan sedikit yang datang.
“oke din, mulai dari
kamu. Ayo menyanyi lagu apapun untuk mengecek keahlianmu dalam bernyanyi” tantang
cowok yang super cuek abis
“akh,, jangan! Aku..”
“kenapa? Tadi kamu
bilang kamu bisa menyanyi”
“akh aku coba, a.....”
“aishh, suaramu fals”
“apa? Mana bisa, aku
bisa menyanyi koo..”
“belajar lagi
aja”(ekspresi cuek)
“akh iya” (ekspresi
sebel)
Hujanpun turun, latihanpun
berhenti. Kami hanya menunggu hujan reda. Tapi, alhasil hujan tak reda”.
Akhirnya, cowok cuek itu yang bernama Vino memintaku untuk meminjamkan jas
hujan ku. Kemudian akupun mengambilnya, di sela jalan untuk mengambil jas hujan
aku berhenti memanggil Kevin.
“vin, sini sebentar”
“apa?”
“sini...”
“mana jas hujannya?”
“belum ada baru mau
ngambil”
“kenapa kamu memanggilku
jasnya aja blm ada, sana ambil dulu” dengan berjalan kembali ke tempat tadi.
Vino adalah teman ku
di Kegiatan Teater tersebut, dia adalah orang yang super duper cuek . aku pun
sangat benci dengan orang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar