Selasa, 08 Juli 2014

cerpen 4

CERITA MUSIM HUJAN

continued..
disela perjalanan ketika pulang ..

“rumah kamu dimana? Tanyaku”
“mmhh”(sambil menggelengkan kepala dengan aura yang sangat dingin)
“issh, kamu tuh siapa sih? Songong banget jadi orang”(aku ngedumel sendiri)
Seketika itu Vino menghentikan jalannya dan menatap kearahku, dan aku hanya tersenyum malu saat itu. Vino orang yang aneh menurutku saat itu dan aku sangat membenci orang itu
Satu minggu berlalu, konsep lomba kami hanya begitu-begitu saja.


Anggota musikpun akhirnya berkumpul selain ada Aku, Vino, Cita . akupun mengenal namanya Vian, dan Nindi.
Sewaktu itu kami mulai sering kumpul untuk membahas mengenai kegiatan lomba kita. Percekcokan diantara kami punmuncul. Entah itu karena tempo yang salah , harmoni yang tidak seuai .. akh, entahlah apa lagi..


"Din, ketukan temponya tidak seperti itu. tapi seperti ini"(Vino greget akan ketidak pekaan aku dengan tempo"
"oh.. iya. Aku coba Vin"
"nah.. ya itu bener din . terus ya seperti itu, ayo coba lakukan bersama"
akupun melakukan alunan suling  gitar yang di mainkan Vino, kali berjalan dengan baik sesuai irama musik yang ada. setelah itu aku akan memulai memperlihatkan kemampuan ku pada yang lainnya. tapi, entah.. aku merasa gugup .. otakku tak berjalan sesuai alunan suling yang aku mainkan. kemudian, barulah Cita mengambil tindakan kearahku dengan mengajarkan kembali apa yang di ajarkan Vino barusan. tapi, yang ada tempoku malah ngawur kesana kesini..
pada akhirnya, yang ada Vino dan Cita akhirnya berdebat karena aku..
"Din, ikutin deh seperti ini temponya. Kamu jangan keluar dari tempo seperti ini"
"Iya cit"(dengan lemasnya aku menjawab)
"Ni ya Din seperti ini" (Vino mengarahkan kembali)
"Lah Vin bukan seperti itu, itu kelambatan" sanggah Cita
"Cit ya emng seperti ini temponya, lu yang kecepetan"
"Coba lu inget-inget lagi dah Vin, bukan seperti itu. tapi, seperti ini. kan lu yang bilang gimana si Vin"
"mm, eh iya hahah sorry Cit"
aku, aku hanya terdiam melihat mereka berdebat dan latihan hari ini di akhiri dengan canda dan tawa...(nur)


Puisi Kemerdekaan



                                                         SUMPAH PEMUDA IDONESIA
                                                                                                                         Oleh : Nurhayani
28 oktober telah tiba..
Hari dimana kebahagiaan menyatu
Berjanji bahwa kita satu
Satu tanah air indonesia

Wahai pumuda dan pemudi indonesia
Marilah ,
Marilah coba kita renungkan sejenak
keberadaan  negara kita ini sekarang, setelah merdeka itu tiba..

lihat..
lihatlah sekeliling kita..
semuanya terlihat jauh..
jiwa dan raga  bangsa seperti tali yang putus...

semuanya hancur..
semuanya rusak..
semuanya.. semuanya bercerai berai..
apakah  negara kita ini masih belum merdeka?

ingat..ingatkah?..
bagaimana para pemuda terdahulu kita
mempersatukan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan negara kita ini
mereka menumpahkan banyak darah demi membela negara ini

sakit..
perih..
airmata berubah menjadi tumpahan darah yang mengalir
hanya demi membela negri tercinta ini

sekarang   negri ini telah merdeka..
marilah jungjung negri ini dengan semangat kesatuan
menjadikan negri yang damai
karena kita pemuda penerus bangsa

 marilah para pemuda pemudi indonesia
marilah kita satu, satu tanah air indonesia
satu bahasa, bahasa indonesia
dan satu bangsa , bangsa indonesia.
Inilah janji kita pada indonesia..